Dalam kondisi sosial dan ekonomi
yang sangat diwarnai oleh peranan dunia usaha, maka mau tidak mau peran dan
juga kedudukan koperasi dalam masyarakat akan sangat ditentukan oleh
perannya dalam kegiatan usaha (bisnis). Bahkan peran kegiatan usaha
koperasi tersebut kemudian menjadi penentu bagi peran lain, seperti peran
koperasi sebagai lembaga sosial. Isyu strategis pengembangan usaha
koperasi dapat dipertajam untuk beberapa hal berikut :
1. Mengembangkan kegiatan usaha
koperasi dengan mempertahankan falsafah dan prinsip koperasi.
Beberapa koperasi pada beberapa
bidang usaha sebenarnya telah menunjukkan kinerja usaha yang sangat baik,
bahkan telah mampu menjadi pelaku utama dalam bisnis yang
bersangkutan. Misalnya, GKBI yang telah menjadi terbesar untuk
usaha batik, Kopti yang telah menjadi terbesar untuk usaha tahu dan tempe,
serta banyak KUD yang telah menjadi terbesar kecamatan wilayah kerjanya
masing-masing. Pada koperasi-koperasi tersebut tantangannya adalah untuk
dapat terus mengembangkan usahanya dengan tetap mempertahankan prinsip-prinsip
perkoperasian Indonesia. Pada prakteknya, banyak koperasi yang setelah
berkembang justru kehilangan jiwa koperasinya.
2. Keterkaitan kegiatan koperasi dengan kegiatan pelayanan usaha umum.
Hal yang menonjol adalah dalam
interaksi koperasi dengan bank. Sifat badan usaha koperasi dengan
kepemilikan kolektif ternyata banyak tidak berkesesuaian (compatible) dengan
berbagai ketentuan bank. Sehingga akhirnya ‘terpaksa’ dibuat kompromi
dengan menjadikan individu (anggota atau pengurus) sebagai penerima layanan
bank (contoh : kredit KKPA). Hal yang sama juga terjadi jika koperasi
akan melakukan kontrak usaha dengan lembaga usaha lain. Kondisi ini
berhubungan erat dengan aspek hukum koperasi yang tidak berkembang sepesat
badan usaha perorangan. Disamping itu karakteristik koperasi tampaknya
kurang terakomodasi dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang menyangkut
badan usaha
3. Mengatasi beberapa permasalahan teknis usaha bagi koperasi kecil untuk
berkembang.
Koperasi (KUD) sayur di Pangalengan
kebingunan pada saat ada permintaan untuk melakukan ekspor tomat ke Singapura:
bagaimana mekanisme pembayarannya, bagaimana membuat kontrak yang tepat, dan
sebagainya. Koperasi tersebut juga tidak tahu, atau memang karena tidak
ada, dimana atau kepada siapa harus bertanya. Hal yang sama juga dihadapi
oleh sebuah koperasi di Jogjakarta yang kebingungan mencari informasi
mengenai teknologi pengemasan bagi produk makanan olahannya. Permasalahan yang
dihadapi diatas seharusnya dapat diatasi dengan adanya campur tangan pemerintah
untuk terjun langsung kelapangan.
4. Mengakomodasi keinginan pengusaha kecil untuk melakukan usaha atau mengatasi
masalah usaha dengan membentuk koperasi.
Beberapa pengusaha kecil jamu di
daerah Surakarta dan sekitarnya tengah menghadapi kesulitan bahan baku (ginseng)
yang pasokannya dimonopoli oleh pengusaha besar. Para pengusaha tersebut
juga masih harus bersaing dengan pabrik jamu besar untuk dapat memperoleh bahan
baku tersebut. Mereka ingin berkoperasi tetapi tidak dengan pola koperasi
yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Hal yang sama juga dihadapi oleh
pengusaha kecil besi-cor di Bandung untuk mendapatan bahan baku
‘inti-besi’-nya, atau untuk menghadapi pembeli (industri besar) yang sering
mempermainkan persyaratan presisi produk yang dihasilkan. Contoh diatas
menggambarkan bahwa koperasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat,terutama para
pengusaha kecil.
5. Pengembangan kerjasama usaha antar koperasi.
Konsentrasi pengembangan usaha
koperasi selama ini banyak ditujukan bagi koperasi sebagai satu perusahaan
(badan usaha). Tantangan untuk membangun perekonomian yang kooperatif
sesuai amanat konstitusi kiranya dapat dilakukan dengan mengembangan jaringan
kerjasama dan keterkaitan usaha antar koperasi. Hal ini juga sebenarnya
telah menjadi kebutuhan diantara banyak koperasi, karena banyak peluang usaha
yang tidak dapat dipenuhi oleh koperasi secara individual. Jaringan
kerjasama dan keterkaitan usaha antar koperasi, bukan hanya keterkaitan
organisasi, potensial untuk dikembangkan antar koperasi primer serta antara
primer dan sekunder. Perlu pula menjadi catatan bahwa di berbagai negara
lain, koperasi telah kembali berkembang dan salah satu kunci keberhasilannya
adalah spesialisasi kegiatan usaha koperasi dan kerjasama antar koperasi.
6. Peningkatan kemampuan usaha koperasi pada umumnya.
Kemampuan usaha koperasi :
permodalan, pemasaran, dan manajemen; umumnya masih lemah. Telah cukup
banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut, namun
masih sering bersifat parsial, tidak kontinyu, bahkan tidak sesuai dengan
kebutuhan. Pendampingan dalam suatu proses pemberdayaan yang alamiah dan
untuk mengembangkan kemampuan dari dalam koperasi sendiri tampaknya lebih
tepat dan dibutuhkan.
Pengorganisasian menghasilkan suatu susunan tugas atau
tanggung jawab yang terdiri dari bagian – bagian yang terintegasikan melalui
hubungan antar bagian dalam koperasi. Melalui pengorganisasian terjadilah kerja
antar orang, antar kelompok, dan antar bagian. Struktur organisasi koperasi
dapat ditinjau dari segi intern organisasi koperasi dan segi ekstern organisasi
koperasi.
Struktur Intern Organisasi Koperasi
Struktur intern organisai koperasi melibatkan unsur-unsur
didalam organisais itu sendiri. Struktur organisasi intern mengatur pembagian
tugas dan wewenang orang-orang yang bekerja didalam koperasi dan
mendeskripsikan jenis hubungan dan tanggung jawab setiap jabatan.
Sunsur-unsur dalam organisasi intern koperasi antara lain
sebagai berikut :
1.Alat kelengkapan
koperaasi meliputi rapat anggota, pengurus, dan badan pemeriksa
2.Penasehat
3.Pelaksana,
meliputi manajer dan karyawan koperasi
4.Pengawas
Struktur Ekstern Organisasi Koperasi
Struktur ekstern organisasi koperasi, terjadi karena ada
pemusatan bagi koperasi sejeni dan berguna untuk memudahkan pembagian tugas
menurut wilayah masing- masing.
Pengelolaan Organisasi Koperasi
Pengelolaan organisasi koperasi, agar koperasi bisa berjalan
dengan baik, koperasi perlu dijalankan secara professional dan melibatkan
unsur-unsur antara lain rapat anggota, pengurus, anggota, dan badan pengawas.
Ketiga unsur itu berkerja sama untuk mencapai tujuan koperasi. Agar lebih
jelas, tiap-tiap unsure akan dibasah secara singkat, dan diharapkan dapat
menjadi pedoman bagi siswa dalam berkoperasi.
1.Rapat Anggota
Rapat Anggota dalam koperasi merupakan ukuran keberhasilan
koperasi dari waktu ke waktu. Selain itu arena rapat anggota dihadiri oleh
seluruh anggota, rapat ini juga merupakan rapat pemegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi. Sejumlah keputusan penting diambil dalam rapat anggota ini
antara lain:
a.Anggaran Dasar
b.Kebijakan umum
di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi
c.Pemilihan,
pengangkatan, pemberhentian pengurus, dan pengawas
d.Rencana kerja,
rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan
keuangan
e.Pertanggungjawaban pelaksanaan fungsi pengurus
f.Pembagian sisa
hasil usaha, dan
g.Penggabungan,
peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.
2.Pengurus
Koperasi
Tugas dari pengurus koperasi adalah mengurus organisasi dan
usaha koperasi sesuai dengan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga
koperasi, pengurus harus mengetahui seluk-beluk usaha serta memahami organisasi
koperasi tersebut. Seorang pengurus harus juga membina hubungan baik dengan
koperasi lain sehingga mendapatkan informasi serta pembinaan dalam kemudahan bisnis.
3.Pengawas
koperasi
Pengawas koperasi dibentuk dengan maksud dan tujuan sebagai
berikut.
a.Memberikan
bimbingan kepada para pengurus dan pengelola koperasi serta mencegah terjadinya
penyelewengan.
b.Menilai hasil
kerja pengurus dengan rencana yang sudah ditetapkan.
4.Pengelola
Koperasi / Manajer Koperasi
Pada kopeasi kecil ketua bertindak sebagai manajer, segala
wewenang dan kuasa yang dilimpahkan kepada ketua di tentukan sesuai dengan kepentingan
koperasi. Selain itu dalam rangka mewujudkan profesionalisme pengelolaan usaha
koperasi, pengurus juga dapat mengangkat tenaga pengelola yang ahli untuk
memngelola usaha koperasi yang bersangkutan.
1. Badan Usaha /
Perusahaan Perseorangan atau Individu
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya
dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa
izin dan tata cara tententu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa
adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan
bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja
/ buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Contoh
perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang
asongan, dan lain sebagainya.
ciri dan sifat perusahaan perseorangan :
- relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
- tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta
pribadi
- tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
- seluruh keuntungan dinikmati sendiri
- sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
- keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan
penghasilan yang lebih besar
- jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
- sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
2. Perusahaan / Badan Usaha Persekutuan / Partnership
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh
dua orang atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai
tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan
persekutuan komanditer alias cv. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan
membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait.
a. Firma
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri
dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi
rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.
ciri dan sifat firma :
- Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik
wajib melunasi dengan harta pribadi.
- Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
- Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa
seizin anggota yang lainnya.
- keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
- seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
- pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
- mudah memperoleh kredit usaha
b. Persekutuan Komanditer / CV / Commanditaire Vennotschaap
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan
dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat
keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV
mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya
hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis
finansial. Yang aktif mengurus perusahaan cv disebut sekutu aktif, dan yang
hanya menyetor modal disebut sekutu pasif.
ciri dan sifat cv :
- sulit untuk menarik modal yang telah disetor
- modal besar karena didirikan banyak pihak
- mudah mendapatkan kridit pinjaman
- ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak
terbatas dan ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan
- relatif mudah untuk didirikan
- kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu
3. Perseroan Terbatas / PT / Korporasi / Korporat
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki
badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab
yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau
perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus
memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal
untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan
sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
ciri dan sifat pt :
- kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta
pribadi
- modal dan ukuran perusahaan besar
- kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik
saham
- dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
- kepemilikan mudah berpindah tangan
- mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
- keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam
bentuk dividen
- kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan
pemegang saham
- sulit untuk membubarkan pt
- pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak
deviden
Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan
dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan
kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan
Prinsip koperasi
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang
merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama.Prinsip
koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi
koperasi non-pemerintah internasional) adalah keanggotaan yang bersifat terbuka
dan sukarela, pengelolaan yang demokratis, partisipasi anggota dalam
[ekonomi]], kebebasan dan otonomi, serta pengembangan pendidikan, pelatihan,
daninformasi
Keunggulan koperasi
Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif
dari perusahaan lain cukup besar mengingat koperasi mempunyai potensi kelebihan
antara lain pada skala ekonomi, aktivitas yang nyata, faktor-faktor precuniary,
dan lain-lain.
Kewirausahaan koperasi
Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif
dalam berusaha secara koperatif, dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian
mengambil risiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, dalam
mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan
bersama.Dari definisi tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa kewirausahaan
koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif
Tugas utama wirakop adalah mengambil prakarsa inovatif,
artinya berusaha mencari, menemukan, dan memanfaatkan peluang yang ada demi
kepentingan bersama.Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota,
manajer birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu
orang yang peduli terhadap pengembangan koperasi
Pengurus
Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota
dalam suatu rapat anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil
memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan anggota sendiri. Hal demikian
umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan-kalangan anggota
sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin koperasi yang
bersangkutan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat ialah
mereka yang bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah turut
dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota).
Koperasi di Indonesia
Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan
sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Di
Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan UU
No. 25 Tahun 1992.
Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan
prinsip yang diakui dunia internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu
adanya penjelasan mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha)
Cara Membaca,Melihat dan Memanfaatkan Peluang pasar
Peluang pasar adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana
perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan
Potensi pasar adalah batas yang didekati oleh permintaan
ketika pengeluaran pemasaran industri mendekati tak terhingga untuk lingkungan
yang telah ditentukan
Membaca peluang pasar merupakan hal yang esensial yang wajib
hukumnya bagi seorang entrepreneur. Membaca peluang pasar tidak hanya dilakukan
untuk bagi seorang entrepreneur yang ingin memulai usahanya, namun sebagai
pondasi saat kita bergelut di dunia bisnis. Karena kelihaian kita dalam membaca
peluang pasar tidak hanya dilakukan untuk memulai suatu usaha, namun keahlian
dalam membaca peluang usaha ini juga harus dimiliki kita kita ingin
mengembangkan usaha kita, melakukan segmentasi pasar, maupun pada saat
melakukan perluasan usaha Namun seringkali, kemampuan membaca peluang pasar ini
seringkali tidak pas sasaran, sehingga apa yang telah menjadi ekspektasi pada
saat kita memulai usaha seringkali tidak tercapaiPertama-tama kita harus teliti
dahulu konsep dari melihat peluang usaha. Apa yang kita inginkan dari melihat
peluang usaha atau peluang bisnis? Jenis bisnis atau usaha untuk kita tekuni,
benar. Apa yang kita cari dari usaha atau bisnis yang kita tekuni?
Melihat
Membaca peluang pasar diibaratkan seperti seorang anak yang
ingin membaca,namun sebelum ia bisa membaca ia harus bisa melihat hal apa saja
yang harus ia baca .. Dalam konteks membaca peluang pasar, maksud dari melihat
disini adalah kita melihat apa yang menjadi masalah dari fenomena-fenomena yang
ada di sekitar kita dan siapa yang mengalami masalah tersebut, yangkemudian kita cari celah agar kita dapat
menembus peluang di dalam celah-celah kecil tersebut.
Mendengar
Mendengar dalam hal ini maksudnya adalah bagaimana kita
mengetahui secara langsung tentang kebenaran masalah yang terjadi di pasar.
Mendengar disini juga memiliki tujuan agar kita mengenal lebih dekat dengan
konsumen, sehingga masalah yang didapatkan lebih tepat sasaran.
Membaca
Setelah kita melihat dan mendengar mengenai masalah yang
terjadi, kemudian semuanya kita baca perlahan tentang apa yang telah kita lihat
dan dengar. Penting untuk diingat, kita membaca bukan untuk menghafal, tetapi
untuk memahami. Demikian juga yang terjadi pada tahap membaca berikut ini,
usaha kita tidak akan pernah sukses apabila kita terpatok pada teori.
Sebaliknya apabila kita memahami apa yang telah kita lihat dan dengar, hasilnya
akan lebih baik daripada kita menghafal.
Selain itu juga dalam tahap membaca ini, perlu diingat bahwa
jangan ada satupun poin yang terlewatkan untuk dibaca, dipahami, dan
dianalisis. Karena seberapa kecilpun poin yang telah dihasilkan, akan memiliki
peranan yang cukup dapat diperhitungkan dalam kesimpulan akhir yang dibuat.
Menulis
Menulis adalah tahap terakhir dari keempat hal yang
dilakukan oleh seorang anak kecil kita ia akan mempelajari hal baru. Setelah
kita melihat, mendengar, dan membaca , kita perlu untuk menuangkan semua
analisis yang telah diambil dalam tahap membaca. Semua poin harus tertuang
baik-baik di dalam sebuah tulisanyang
kemudian akan menjadi tolak-ukur atau pegangan yang akan menuntun kita saat
kita benar-benar terjun dalam mengaplikasikan semua itu.
vSebelum anda
memulai usaha, anda juga harus mempertimbangkan hal penting dalam memulai
usaha. Seperti :
1.Jenis usaha.
2.Jenis produk
3.Target konsumen
4.Lingkungan
5.Legalitas
6.Beresiko kecil
7.Modal
vDan tidak hanya hal
tersebut saja tetapi kita harus melihat beberapa aspek berikut ini:
1. Jenis Usaha. sebagai wirausahawan kita harus mempunyai
Visi dan Misi. Jika usaha bersifat tren, usaha itu tidak akan berlangsung lama
setelah bergantinya tren jaman, namun usaha itu akan mempunyai prospek saat
tren itu menjadi top topik jaman itu. Jika usaha bersifat intuisi, atau dengan
kata lain adalah obsesi, cita-cita, sebaiknya pikirkan ulang dan buat suatu hal
yang unik dan berbeda, juga kembangkan bisnis panggilan jiwa (intuisi)
tersebut.
2. Produk .Teliti dan kaji baik-baik, karena itu akan
mendapatkan keuntungan hanya dari produk yang terjual. Apakah produk
tersebutcepat habis, sehingga pelanggan
mempunyai traffic atau perputaran omzet yang banyak? Apakah produk
tersebutlama habisnya tetapi keuntungan
besar ketika produk terjual?
3. Target Pasar. Produk bisa terjual jika terdapat pasar
yang mana produk tersebut akan terjual di dalamnya. Tentukan pasar, atau tempat
entah itu kota lain, pulau lain, bahkan ekspor ke negara lain jika perlu agar
produk tersebut terjual.
4. Usaha Di Sekitar kita. Jika kitasudah menemukan jenis usaha, kita harus
melihat satu aspek lagi, yaitu melihat usaha di sekitar. Banyaknya pesaing mengakibatkan
produk kurang terjual, bahkan yang mengerikan adalah tidak terjualnya produk
kita. Kita harus melihat para pesaing dan kita harus yakin kita akan berhasil,
terlebih kita harus mencobanya! Jangan takut mencoba, karena kita tahu bahwa
langkah yang jauh dimulai dari langkah pertama.
Contoh peluang usaha yang saya dapatkan dari lingkungan
sekitar,ketika saya menjual beberapa produk makanan pedas karena pada saat itu
makanan tersebut sedang tren saya menjualnya kepada para mahasiswa karena harga
tersebut sangat terjangkau dikalangan mahasiswa,lalu saya menjual pulsa dikelas
karena dilihat dari posisi lingkungan sekitar disekitar tersebut jarang ditemui
para penjual pulsa sehingga saya berfikiran untuk memanfaatkan kondisi tersebut
dengan menjual pulsa dari mulut k mulut.
Peluang bisnis dapat muncul dari hobi kita sendiri, yang
sebelumnya mungkin Anda tidak sadar bahwa hobi Anda bisa dijadikan sebagai
usaha. Kalau hobi atau bidang yang Anda kuasai saat ini belum layak untuk
dijadikan peluang bisnis, Anda membutuhkan ide-ide yang menimbulkan peluang
bisnis. Bagaimana cara menimbulkan ide itu?
vIde yang berpeluang
usaha bisa didapatkan dari hal-hal seperti berikut ini.
1. Cita-cita.
Bila keinginan Anda untuk menjadi pebisnis sangat kuat, maka
Anda akan melihat peluang-peluang di hampir semua bidang. Hampir setiap apa
yang dilihat adalah peluang bisnis. Atau setidaknya, Anda secara naluri akan
berupaya mencari peluang di suatu jenis usaha.
2. Tekanan.
Bila seseorang menghadapi tekanan maka banyak gagasan yang
mucul. Ketika seseorang mendapatkan tekanan untuk bisa hidup dan menghidupi
keluarganya, biasanya dia akan banyak berpikir untuk mendapatkan solusinya.
3. Kecenderungan pasar.
Mengamati kebutuhan konsumen di pasar dapat menimbulkan
peluang bisnis. Contoh, kecendrungan sebagian orang akan belanja langsung ke
pabrik dengan harga murah. Maka bermuncullah factory outlet di mana-mn. Dengan
berbagai promosi maka FO menawarkan barang dengan harga murah dengan kualitas
barang yang dapat dijamin.
4. Inovasi baru.
Gagasan untuk menciptakan produk baru timbul karena adanya
kebutuhan, sementara produk itu belum ada di pasaran. Apabila kita berhasil
menciptakan produk tersebut dan dibutuhkan konsumen maka kita dapat menjadi
yang pertama dan menguasai bisnis tersebut (leader). Tentunya kita akan
mendapatkan keuntungan yang cepat namun jangan terlena biasanya pesaing
mengincar kita dengan membuat bisnis yang sama dengan kita (challenger dan para
follower).
5. Komplemen dari produk yang ada.
Sebuah produk dapat memberikan peluang bisnis dengan membuat
produk-produk yang melengkapinya, biasanya berupa aksesori. Produk otomotif
seperti mobil biasanya disertai dengan produk aksesori yang menyertainya.
Seperti diketahui, aksesori semacam ini bisa menjadi peluang bagi si pembuat
produk maupun perusahaan.
6. Peristiwa yang digemari atau munculnya tokoh.
Suatu peristiwa bisa menimbulkan peluang baru. Contoh,
adanya musim kompetisi sepak bola, muncul produk-produk seperti t-shirt yang
bergambar piala, pemain sepak bola favorit, dan lain-lain.
7. Wawasan. Orang yang wawasannya luas,
pergaulannya luas dan dia mau berpikir, maka akan menemukan
peluang bisnis. Misalnya seseorang yang sering melihat bisnis yang dilakukan di
luar negeri dan bisnis tersebut belum ada di negaranya, ini merupakan cara
untuk mendapatkan peluang bisnis. Wawasan bisnis bertambah luas bukan hanya
dengan cara pergi ke luar negeri, namun dapat juga dengan membaca majalah,
buku, dan membaca di internet. Selain itu bisa juga melalui banyak bergaul
dengan teman, relasi, dan saudara yang kebetulan menjalankan bisnis.
8. Bahan bacaan.
Membaca, selain menambah wawasan dan pengetahuan, juga bisa
menimbulkan gagasan yang mengandung peluang bisnis. Bahan bacaan bisa dari
berbagai media. Bila Anda memang sedang berpikir keras mencari peluang, ketika
Anda membaca iklan produk barang atau jasa, ada kemungkinan Anda mendapatkan
peluang bisnis. Peluang yang Anda dapatkan bisa berbeda dengan yang diiklankan.
Ada yang mengatakan bahwa peluaang bisnis bisa didapat dari halaman kuning
(yang berisi direktori atau iklan). Minimal Anda akan mendapatkan 20 gagasan
berpeluang dari membaca halaman kuning itu. Semakin banyak media yang
menyajikan halaman kuning yang Anda basa- misalnya halaman kuning dari berbagai
media negara- semakin banyak peluang yang akan Anda dapatkan.
9. Ide yang muncul tiba-tiba.
Kadang kala gagasan bisa muncul tiba-tiba, di mana saja dan
kapan saja. Hampir setiap orang mengalaminya. Tetapi tidak banyak orang yang
bisa mewujudkan gagasan menjadi usaha nyata yang membawa keuntungan. Kebanyakan
orang melupakan ide-ide yang tiba-tiba muncul, dia tidak bisa melihat bahwa
idenya bisa menjadi suatu peluang bisnis.
Perlu disadari dan diyakini bahwa melihat peluang yang dapat
dijadikan sebuah bisnis itu bisa dipelajari dan dilatih. Latihlah kepekaan Anda
untuk mendapatkan peluang bisnis.
Ada satu cara yang mungkin bisa Anda terapkan, bila Anda
ingin berlatih. Ini sering dilakukan oleh penulis. Caranya, seringlah
jalan-jalan ke mal. Bayangkan Anda melihat uang di setiap dompet atau tas orang
yang berjalan-jalan di mal tersebut. Kalau Anda melihat pada orientasi pasar,
Anda bisa melihat dan membayangkan, ke mana saja uang itu ditransaksikan. Dari
situ diharapkan Anda bisa melihat peluang-peluang bisnis untuk meraih uang.
Cara Membaca Peluang Pasar
Ide bisnis
ada di sekitar kita. Ide bisnis berasal dari analisis yang cermat terhadap tren
pasar dan kebutuhan konsumen, meskipun ada juga ide bisnis yang diperoleh
secara kebetulan. Jika Anda tertarik untuk memulai suatu usaha, tetapi tidak
tahu apa produk atau jasa yang akan Anda jual, maka anda perlu mengeksplorasi
cara-cara untuk mendapatkan ide bisnis, seperti yang kami paparkan berikut ini:
1) Tanyakan pada diri Anda, keterampilan apa yang Anda
miliki
Apakah Anda memiliki bakat atau prestasi yang terbukti yang
bisa menjadi dasar dari bisnis yang menguntungkan?
Untuk menemukan ide bisnis yang layak, tanyakan pada diri
sendiri, "Apa yang bisa saya lakukan, apa kemampuan yang saya miliki dan
orang akan bersedia membayar produk atau jasa saya tersebut?"
2) Pikirkan apa yang lagi ngetrend saat ini yang dapat
menjadipeluang bisnis.
Jika Anda membaca atau menonton berita secara teratur dengan
penuh minat, maka Anda akan takjub melihat betapa banyak ide peluang bisnis
yang dapat ditemukan. Dengan mengikuti perkembangan berita sambil terus
melakukan aktivitas, Anda dapatmengidentifikasi tren pasar, mode baru, berita industri - dan
kadang-kadang hanya ide-ide baru yang memiliki kemungkinan bisnis.
3) Ciptakan produk atau jasa baru
Mari kita pikirkan keadaan 30 tahun yang lalu. Apakah ada
permintaan besar terhadap software anti-virus anda Internet Service Provider?
Tidak ada! Produk-produk tersebut lahir dari masalah dan kebutuhan yang harus
dipenuhi. Sekarang, anak-anak muda Indonesia banyak berkecimpung di dunia
bisnis IT, seperti membangun aplikasi smartphone.
4) Tambahkan nilai produk yang sudah ada
Perbedaan antara kayu mentah dan kayu jadi merupakan contoh
daripenambahan nilai produk melalui
suatu proses. Selain penambahan nilai melalui proses, Anda juga dapat menambah
layanan, atau menggabungkan produk dengan produk lainnya. Misalnya menyediakan
layanan delivery disamping layanan pada gerai.
Dari keempat contoh terdahulu, tampak bahwa ide bisnis dapat
ditemukan dengan mudah. Namun menemukan ide bisnis sekaligus menjadi peluang
usahatidak selalu mudah, sebagian
diperoleh lewat pengamatan dan analisis yang lebih seksama.
5) Penelitian pasar
Pencarian ide bisnis atau peluang usaha melalui penelitian
pasar ini sangat penting dilakukan untuk jenis usaha yang membutuhkan investasi
yang cukup besar..
Cara Memanfaatkan Peluang Pasar
"Peluang Adalah EMAS", istilah itu memang bukan mengada-ngada,
peluang memang di ibaratkan sebagai emas yang bernilai yang sayang jika harus
dilewatkan. Jika anda ingin menjadi seorang pengusaha sukses,maka jangan
sekali-sekali mengabaikan peluang usaha yang ada yang sebenarnya banyak
disekitar kita. Peluang itu banyak sekali, menarik, dan indah. Tetapi dalam
kenyataan hidup tidak banyak orang yang bisa memanfaatkan peluang yang ada.
Bahkan banyak yang meninggalkan peluang, meskipun peluang-peluang itu sudah di
depan mata atau di samping dirinya. karena kita serasa bingung untuk
memanfaatkannya,serta harus dimulai dari mana padahal peluang itu hanya datang
satu kali saja.bisa saja jika kita melewatkan peluang tersebut yang menurut
kita itu peluang usaha yang niche atau bagus lantas keburu diambil oleh orang
lain.
Peluang berarti juga pasar. Jika seseorang ingin berhasil,
apalagi berhasil sebagai entrepreneur, dia harus bisa secara cerdik menangkap
dan memanfaatkan peluang, kemudian mengambil keputusan yang tepat agar
memenangkan persaingan di pasar.Dengan kreativitas berarti seseorang bisa
secara bersama-sama menciptakan atau menangkap peluang dan memaksimalkan
resources lain yang bisa mendukung agar peluang-peluang dan kreativitas itu menjadi
berhasil.Dan agar peluang-peluang dan kreativitas itu berhasil dibutuhkan
komunikasi yang baik. Bagi seorang entrepreneur, keterampilan berkomunikasi itu
sangat penting. Segala ide dan kreativitas yang ada pada diri seorang
entrepreneur harus bisa dikomunikasikan dengan baik ke pasar.
Seorang entrepreneur harus rajin pergi ke mana saja, untuk
mengkomunikasikan ide dan kreativitasnya. Dengan komunikasi yang baik, seorang
entrepreneur harus punya keyakinan bahwa ide dan kreativitasnya itu bisa
diterima pasar,Memang tidak lah mudah bagi seseorang untuk bisa memanfaatkan
peluang usaha dengan cara memanfaatkannya atau mempraktekannya dalam dunia
wirausaha yang sesungguhnya.Ini akan terasa berat karena selain membutuhkan
ketekunan, tenaga juga modal yang jumlahnya relatif.
vBerikut tips cara
memanfaatkan peluang usaha :
1. Melakukan Riset Pasar
2. Mempersiapkan dan menyusun rencana
3. Patuh terhadap aturan
4. Strategi Pemasaran yang tepat sasaran
Jika ke
empat poin dasar diatas sudah kita lakukan, maka hal yang paling penting adalah
mempraktekannya. Anda harus berani memulai wirausaha atas ide-ide andasehingga anda akan tahu peluang usaha yang
sedang dijalankan adalah peluang usaha yang benar-benar bagus. Jangan takut
untuk memulai usaha.
kita harus yakin menentukan jenis usaha
yang akan kita tekuni. Jika kita merasa tidak yakin dengan jenis usaha yang
kita dapatkan, cobalah temukan jenis usaha yang lain. Lebih baik Anda membuat
jurnal atau sekedar membuat coret-coretan untuk membandingkan jenis-jenis
usaha.
Namun
selain kerja keras dan cerdik memanfaatkan peluang ada hal yang juga perlu
diperhatikan, yakni unsur ‘luck’ (keberuntungan).Bagaimana pun, unsur luck itu
penting bagi keberhasilan seseorang dalam berbisnis.
Usaha-usaha yang Dilakukan Untuk Memajukan Koperasi
1. Merekrutanggota
yg berkompeten
Dengan cara itu kita biasmemajukan koperasi Tidak hanya orang yang sekedar mau menjadi anggota
melainkan orang-orang yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan dan pengembangan
koperasi.
2. Meningkatkan daya jual koperasi dan melakukan sarana
promosi
Dengan cara Membuat koperasi agar terlihat menarik supaya
masyarakat tertarik ntuk membeli di koperasi mungkin dengan cara mengecat
dinding koperasi dengan warna-warna yang indah, menyediakan AC,ruangan tertata dengan rapi dan menyediakan
pelayanan yang baik sehingga masyarakat puas.
Dan tidak hanya itu, koperasi pun memerlukan sarana promosi
untuk mengekspose kegiatan usahanya agar dapat diketahui oleh masyarakat umum
seperti badan usaha lainnya salah satu caranya dengan menyebarkan brosur dan
membuat spanduk agar masyarakat mengetahuinya. Dengan cara ini diharapkan dapat
menarik investor untuk menanamkan modalnya di koperasi.
3.Merubah kebijakan
pelembagaan koperasi
Dalam kehidupan sosial-ekonomi masyarakat kebijakan
pelembagaan koperasi dilakukan degan pola penitipan, yaitu dengan menitipkan
koperasi pada dua kekuatan ekonomi lainnya. Oleh sehinggaakan merubah kebijakan tersebut agar koperasi
dapat tumbuh secara normal layaknya sebuah organisasi ekonomi yang kreatif,
mandiri, dan independen.
4.Menerapkan sistem
GCG
Koperasi perlu mencontoh implementasi good corporate
governance(GCG) yang telah diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang berbadan
hukum perseroan
Perkembangan koperasi di Indonesia semakin lama semakin
menunjukkan perkembangan menggembirakan. Sebagai salah satu pilar penopang
perekonomian Indonesia, keberadaan koperasi sangat kuat dan mendapat tempat
tersendiri di kalangan pengguna jasanya. Koperasi telah membuktikan bahwa
dirinya mampu bertahan di tengah gempuran badai krisis ekonomi yang terjadi di
Indonesia. Keberadaan koperasi semakin diperkuat pula dengan dibentuknya
Kementerian Negara Koperasi dan UKM yang salah satu tugasnya adalah mengembangkan
koperasi menjadi lebih berdaya guna. Koperasi sangat diharapkan menjadi soko
guru perekonomian yang sejajar dengan perusahaan-perusahaan dalam mengembangkan
perekonomian rakyat.
Analogi
sederhana yang dikembangkan adalah jika koperasi lebih berdaya, maka kegiatan
produksi dan konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil,
maka melalui koperasi yang telah mendapatkan mandat dari anggota-anggotanya hal
tersebut dapat dilakukan dengan lebih berhasil. Dengan kata lain, kepentingan
ekonomi rakyat, terutama kelompok masyarakat yang berada pada aras ekonomi
kelas bawah (misalnya petani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih
mudah diperjuangkan kepentingan ekonominya melalui wadah koperasi. Inilah
sesungguhnya yang menjadi latar belakang pentingnya pemberdayaan koperasi.
Namun demikian, kenyataan membuktikan bahwa koperasi baru
manis dikonsep tetapi sangat pahit perjuangannya di lapangan. Semakin banyak
koperasi yang tumbuh semakin banyak pula yang tidak aktif. Bahkan ada koperasi
yang memiliki badan hukum namun tidak eksis sama sekali. Hal ini sangat
disayangkan karena penggerakan potensi perekonomian pada level terbawah berawal
dan diayomi melalui koperasi. Oleh karena itu, koperasi tidak mungkin tumbuh
dan berkembang dengan berpegang pada tata kelola yang tradisonal dan tidak
berorientasi pada pemuasan keperluan dan keinginan konsumen. Koperasi perlu
diarahkan pada prinsip pengelolaan secara modern dan aplikatif terhadap
perkembangan zaman yang semakin maju dan tantangan yang semakin global.
Koperasi
perlu mencontoh implementasi good corporate governance(GCG) yang telah
diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum perseroan. Implementasi
GCG dalam beberapa hal dapat diimplementasikan pada koperasi. Untuk itu,
regulator, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM perlu memperkenalkan
secara maksimal suatu konsep good cooperative governance (disingkat juga dengan
GCG) atau tatakelola koperasi yang baik.
Konsep GCG
sektor koperasi perlu dimodifikasi sedemikian rupa untuk menjawab tantangan
pengelolaan koperasi yang semakin kompleks. Implementasi GCG perlu diarahkan
untuk membangun kultur dan kesadaran pihak-pihak dalam koperasi untuk
senantiasa menyadari misi dan tanggung jawab sosialnya yaitu mensejahterakan
anggotanya.
Dalam
mengimplementasikan GCG, koperasi Indonesia perlu memastikan beberapa langkah
strategis yang memadai dalam implementasi GCG. Pertama, koperasi perlu
memastikan bahwa tujuan pendirian koperasi benar-benar untuk mensejahterakan
anggotanya. Pembangunan kesadaran akan tujuan perlu dijabarkan dalam visi,misi
dan program kerja yang sesuai. Pembangunan kesadaran akan mencapai tujuan
merupakan modal penting bagi pengelolaan koperasi secara profesional, amanah,
dan akuntabel.
5.Memperbaiki
koperasi secara menyeluruh
Kementerian Koperasi dan UKM perlu menyiapkan blue print
pengelolaan koperasi secara efektif. Blue print koperasi ini nantinya diharapkan
akan menjadi panduan bagi seluruh koperasi Indonesia dalam menjalankan kegiatan
operasinya secara profesional, efektif dan efisien. Selain itu diperlukan upaya
serius untuk mendiseminasikan dan mensosialisasikan GCG koperasi dalam format
gerakan nasional berkoperasi secara berkesinambungan kepada warga masyarakat,
baik melalui media pendidikan, media massa, maupun media yang lainnya yang
diharapkan akan semakin memajukan perkoperasian Indonesia.
6.Membenahi kondisi
internal koperasi
Praktik-praktik operasional yang tidak tidak efisien,
mengandung kelemahan perlu dibenahi. Dominasi pengurus yang berlebihan dan
tidak sesuai dengan proporsinya perlu dibatasi dengan adanya peraturan yang
menutup celah penyimpangan koperasi.
7.Penggunaan kriteria
identitas
Dengan menggunakan kriteria identitas, kita akan mampu
memadukan pandangan-pandangan baru dan perkembangan-perkembangan muktahir dalam
teori perusahaan ke dalam ilmu koperasi.
8.Menghimpun
kekuatan ekonomi dan kekuatan politis
Kebijaksanaan ekonomi makro cenderung tetap memberikan
kesempatan lebih luas kepada usaha skala besar. Paradigma yang masih digunakan
hingga saat ini menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh
usaha skala besar dengan asumsi bahwa usaha tersebut akan menciptakan efek
menetes ke bawah. Namun yang dihasilkan bukanlah kesejahteraan rakyat banyak
melainkan keserakahan yang melahirkan kesenjangan. Dalam pembangunan,
pertumbuhan memang perlu, tetapi pencapaian pertumbuhan ini hendaknya melalui
pemerataan yang berkeadilan.
Pada saat ini, belum tampak adanya reformasi di bidang
ekonomi lebih-lebih disektor moneter, bahkan kecenderungan yang ada adalah
membangun kembali usaha konglomerat yang hancur dengan cara mengkonsentrasikan
asset pada permodalan melalui program rekapitalisasi perbankan.
Dalam menghadapi situasi seperti ini, alternatif terbaik
bagi usaha kecil termasuk koperasi adalah menghimpun kekuatan sendiri baik
kekuatan ekonomi maupun kekuatan polotis untuk memperkuat posisi tawar dalam
penentuan kebijakan perekonomian nasional. Ini bukanlah kondisi yang mustahil
diwujudkan, sebab usaha kecil termasuk koperasi jumlahnya sangat banyak dan
tersebar di seluruh wilayah nusantara sehingga jika disatukan akan membentuk
kekuatan yang cukup besar.
Dengan ini diharapkan dapat memajukan koperasi sebagai salah
satu sektor perekonomian di Indonesia. Juga diharapkan koperasi dapat bersaing
di perekonomian dunia. Saya sangat mengharapkan agar koperasi di Indonesia
dapat terus maju dan berkembang karena koperasi adalah salah satu badan usaha
yang menyediakan fasilitas untuk masyarakat kecil dan menengah. Semoga dengan
ini dapat membangun koperasi yang lebih baik lagi.
Ketika
kita merubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, ada beberapa hal
yang mengalami perubahan diantaranya perubahan struktur kalimat, tensis,
pronoun (kata ganti orang), keterangan waktu dan tempat (Adverbs of time and
place).
Sebelum melangkah jauh ke sub-pembahasan tersebut di atas, alangkah baiknya ada
juga mengerti tentang apa yang dimaksud Reporting Speech dan Reported
Speech.
Reporting Speech adalah bagian dalam kalimat direct speech yang di tandai oleh
tanda petik (") dan di akhiri oleh tanda petik (").
He said, "I have a present
for you in my bag."
He asked me, "why do you
come late."
Sedangkan
Reported Speech adalah baigan awal dari kalimat direct speech.
He said, "I have a present for you in my
bag."
He asked me, "why do you come late."
1.
Perubahan Stuktur kalimat
Jika
kita lihat pada kalimat direct speech, terdapat ciri-ciri yang identik yaitu
terdapat tanda petik ("). Tada petik tersebut merupakan cara yang sering
digunakan untuk membedakan mana yang direct atau yang indirect.
Ketika
klimat direct speech tersebut dirubah menjadi kalimat indirect speech, tanda
petik tersebut pun dihilangkan atau digantikan dengan kata "that"
atau "to" (untuk kalimat perintah). Misalnya:
No
Direct Speech
Indirect
Speech
01
He said, "I
have a present for you in my bag."
He said that
he had a present for me in his bag.
02
He asked me, "why
do you come late."
He asked me
why I came late.
03
He orderd me, "don't
bring a bag."
He ordered me to
didn't bring a bag.
Perubahan
struktur kalimat juga terjadi jika pada direct speech menggunakan kalimat
tanya, maka akan dirubah menjadi kalimat afirmatif (berita).
Untuk
kalimat direct speech yang menggunakan kalimat tanya "yes-no
question" maka akan dirubah menjadi if/whether. Contohnya:
No
Direct Speech
Indirect
Speech
01
They asked me,
"Do you want to join us to play football?"
They asked me if/whether
I want to join them to play football.
02
He asked me,
"Does she want to mary me?"
He asked me if/whether
she wants to mary her.
Untuk
kalimat direct speech yang menggunakan 5W1H question (Why, Who, What, When,
WHere, How), maka akan dirubah menjadi kalimat afirmatif dengan cara sebagai
berikut:
No
Direct Speech
Indirect
Speech
01
He asked me,
"why do you come late?"
He asked me
why you came late.
02
He asked me,
"what does she eat?"
He asked me
what she ate.
03
He asked me,
"when did you come?"
He asked me
when I came.
04
He asked me,
"who are you?"
He asked me
who I was.
05
He asked me,
"who is she?"
He asked me
who she was.
2.
Perubahan Tensis (Tenses)
Seperti
yang dijelaskan dimuka, perbuahan dari direct ke indirect juga mempengaruhi tensis
yang digunakan. Kebanyakan siswa sulit memahami perubahan yang satu ini. Untuk
itu, penulis sengaja membuatkan tabel perubahan tensis agar mudah dimengerti.
Di
bawah ini adalah tabel Perubahan Tenses dari direct speech ke indirect speech.
No
Direct Speech
Indirect
Speech
01
Simple Present
Simple Past
02
Present
Continuous
Past
Continuous
03
Present Future
Past Future
04
Present
Perfect
Past Perfect
05
Present
Perfect Continuous
Past Perfect
Continuous
06
Simple Past
Past Perfect
07
Past Continuous
Past Perfect
Continuous
Atau
bisa lebih dipermudah dengan tabel berikut di bawah ini, yaitu:
No
Direct Speech
Indirect
Speech
01
V1 (eat)
V2 (ate)
02
V2 (ate)
Had + V3 (had
eaten)
03
Am/is/are
Was/were
04
Do/does
Did
05
Do/does not
Did not
06
Did not
Had not + V3
07
Was/were
Had been
08
Am/is/are +
V-ing
Was/were +
V-ing
09
Was/were
+V-ing
Had been +
V-ing
10
Has/have + V3
Had + V3
11
Will/shall/can/may/must
Would/should/could/might/had
to
12
Could/might/should/would
+ V1/be
Could/might/should/would
+ have+ V3/been
3.
Perubahan Pronoun
Perubahan
pronoun dan possessive tergantung kepada sabjek dan objek yang dipakai di
direct speech (kalimat langsung) yang tentunya mempengaruhi perubahan pronoun
pada indirect speech (kalimat tidak langsung).
Kata ganti orang pertama (I
dan We) pada reporting speech (lihat penjelasan di awal) berubah
sesuai subjek yang ada di reproted speech.
No
Direct Speech
Indirect
Speech
01
He said, ‘I am busy.’
He said that he was busy.
02
She said, ‘I am unwell.’
She said that she was
unwell.
03
I said, ‘I will be late.’
I said that I would be
late.
04
They said, ‘We will not permit
this.’
They said that they would not
permit that.
05
We said, ‘We need to buy some
clothes.’
We said that we needed to
buy some clothes.
Kata ganti orang kedua (You)
di reporting speech pada direct speech berubah sesuai objek pada reported
speech.
No
Direct Speech
Indirect
Speech
01
He said to me,
‘You have to come with me.’
He told me
that I had to go with him.
02
She said to me,
‘You can go.’
She told me
that I could go.
03
She said to him,
‘You can go.’
She told him
that he could go.
Kata ganti orang ketiga (He, she,
it dan they) pada direct speech tidak mengalami perubahan
ketika dirubah ke indirect speech.
No
Direct Speech
Indirect
Speech
01
He said, ‘She
is a good girl.’
He said that she
was a good girl.
02
She said, ‘They
have invited us.’
She said that they
had invited them.
03
They said, ‘He
does not have the necessary qualifications.’
They said that
he did not have the necessary qualifications.
4.
Perubahan Keterangan waktu dan tempat (Adverbs of time and place)
Tidak cuma itu, dalam perubahan dari direct speech ke indirect speech juga
mempengaruhi adverbs khusunya adverb of time (keterangan waktu) dan adverb of
place (keterangan tempat). Untuk itu anda wajib memahami tabel di bawah ini.
No
Direct Speech
Indirect
Speech
01
Now
Then
02
To day
That day
03
Tomorrow
The next day
The day after
The following day
A day later
04
Next ...
The ... after
The following ...
05
Last ...
The ... before
The Previous ...
06
... ago
... before
... earlier
07
Yesterday
The day before
The previous day
The preceeding day
08
The day before
yesterday
Two day before
09
Here
There
10
This
That
11
These
Those
Di bawah ini adalah contoh-contoh direct dan indirect speech untuk menambah
pemahaman mengenai penjelasan di atas.
Direct Speech
Indirect
Speech
(+)
He said, “I
have a present for you in my bag. here”
He said that
he had a present for me in his bag there.
(-)
He said, “I do not have a present for you in my bag”
He said that he did not have a present for me in his bag.
(?)
He asked, “Do I have a present for you in my bag?”
He asked me if/whether he had a present for me in his bag.
(?)
He asked me, “ Why do I have to have a present for you in my bag?
He asked
me why he had to have a present for me in his bag.
(!)
He ordered/commanded me, “Bring my bag here now!”
He ordered/commanded me to bring his bag there then.
(!)
He ordered me,
“Don’t bring your bag here!”
He ordered me
not to bring my bag there.
Contoh Direct dan
Indirect Speech:
Reporting
Contoh Direct
Speech
Contoh Indirect
Speech
Statement
“I’m not hungry now.”
(Saya tidak lapar sekarang.)
He said that he was not hungry at that time.
Imperative
“Do not touch my computer!”
(Jangan sentuh komputerku!)
She told me not to touch her computer.
Yes-no question
“Did you eat my cake?”
(Apakah kamu makan kueku?)
She wanted to know if I ate her cake.
Information request
“Who is the winner?”
(Siapa pemenangnya?)
He asked me who the winner was.
Cara Mengubah Direct
Menjadi Indirect Speech
Pada
dasarnya, direct diubah menjadi indirect speech dengan
menghilangkan tanda baca kutip, menghilangkan huruf kapital didalam kalimat,
menambahkan that (optional), mengubah pronoun (menjadi orang
ketiga), memodifikasi verb, mengoreksi time reference (waktu
yang disebutkan dalam pembicaraan) dan/atau menambahkan whether
atau if (conditional) .
Berikut adalah beberapa penjelasannya .
Time References
Perbandingan
time references pada direct dan indirect speech adalah
sebagai berikut.
Direct Speech
Indirect Speech
here
there
last month/year
the month/year before, the preceding month/year, the
previous month/year
next month/year
a month/year later, the following month/year, the next
month/year
now
at that time, then
today
that day
tomorrow
a day later, the following/next day
yesterday
the day before, the previous day
two days/weeks ago
two days/weeks before, two days/weeks earlier
Contoh perubahan time
reference:
Contoh Direct
Speech
Contoh Indirect
Speech
“Will I receive the packet tomorrow?”
(Akankah saya menerima paket tsb besok?)
He asked if he would receive the packet the following
day.
“I have to return the book two days ago.”
(Saya harus mengembalikan buku tsb dua hari lalu.)
She said that she had to return the book two days
earlier.
Menambahkan whether
atau if
Whether atau if ditambahkan
untuk menyampaikan kalimat yes-no question yang telah didengar
sebelumnya. Yes-no question merupakan bentuk pertanyaan yang membutuhkan
jawaban yes atau no.
Contoh Direct dan
Indirect Speech:
Contoh Direct
Speech
Contoh Indirect
Speech
Keterangan
“Do you have a little time?”
(Apa kamu punya sedikit waktu?)
He asked me if I had a little time.
Jawaban dari pertanyaan pada direct speech: Yes,
I do atau No, I don’t
“Have you heard the news?”
(Sudahkah kamu mendengar berita tsb?)
She wanted to know whether I had heard the news.
Jawaban dari pertanyaan pada direct speech: Yes,
I have atau No, I haven’t
Soal Bahasa Inggris mengenai Materi
Direct to Indirect Speech
Change from Direct to Indirect Speech
1. “Nestor said, “”The plane will probably get in late.”"”
(a) Nestor told the plane would probably get in late.
(b) Nestor said the plane would probably get in late.
(c) Don’t Know
2. “The boss said, “” I have to finish this report by tonight.”"”
(a) The boss said him had to finish this report by tonight.
(b) The boss said he had to finish this report by tonight.
(c) Don’t Know
3. “The doctor said, “” She’ll get well quickly.”"”
(a) The doctor told she’d get well quickly.
(b) The doctor said she’d get well quickly.
(c) Don’t Know
4. “The teacher said, “” Everyone has to write a 500 word essay for
tomorrow.”"”
(a) The teacher told everyone had to write a 500 word essay for tomorrow.
(b) The teacher said everyone had to write a 500 word essay for tomorrow.
(c) Don’t Know
5. “Ricardo said, “” I saw that movie last week.”"”
(a) Ricardo told he had seen that movie last week.
(b) Ricardo said he had seen that movie last week.
(c) Don’t Know
6. “Ulises said, “”I’ve read that book.”"”
(a) Ulises said he had read that book.
(b) Ulises told he had read that book.
(c) Don’t Know
7. “Suzana said to her boyfriend, “”I can’t go tonight.”"”
(a) Suzana told her boyfriend she couldn’t go tonight.
(b) Suzana said her boyfriend she couldn’t go tonight.
(c) Don’t Know
8. “France said to me, “”I’ll finish this tomorrow.”"”
(a) France say me he’d finish this tomorrow.
(b) France told me he’d finish this tomorrow.
(c) Don’t Know
9. “She said to him, “”The lights aren’t working.”"”
(a) She say him the lights weren’t working.
(b) She told him the lights weren’t working.
(c) Don’t Know
10. “I said to the waitress, “”This bill is wrong.”"”
(a)I telling the waitress this bill is wrong.
(b) I told the waitress this bill is wrong.
(c) Don’t Know
JAWABAN SOAL BAHASA INGGRIS
1. b
2. b
3. b
4. b
5. b
6. a
7. a
8. b
9. b
10. b
Pengertian
Noun Clause
Nouns clause adalah klausa yang berfungsi sebagai nomina. Atau dengan kata lain noun
clause juga digunakan atau memiliki fungsi yang sama sebagai noun (kata benda). Karena fungsinya sebagai
nomina, maka noun clause dapat
berfungsi sebagai: subject kalimat (subject of a sentence), object verba transitif (object of a transitive verb), object preposisi (object of a preposition), pelengkap (complement), dan pemberi keterangan tambahan (noun in apposition). Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan
contoh-contoh di bawah ini.
Fungsi dan Contoh Noun Clause
1.Noun clause sebagai subject
kalimat (subject of a sentence)
Contoh kalimat:
What you said
doesn’t convince me at all.
(Apa yang kamu katakan tidak meyakinkan
aku sama sekali)
How he becomes so rich
makes people curious.
(Bagaimana dia menjadi begitu kaya
membuat orang-orang menjadi penasaran)
What the salesman has said
is untrue.
(Apa yang sudah dikatakan oleh pedagang
itu tidak benar)
That the world is round
is a fact.
(Bahwa bumi itu bulat adalah suatu
kenyataan)
2.Noun clause sebagai object verba
transitif (object of a transitive verb)
Contoh kalimat:
I know what you mean.
(Saya tahu apa yang kamu maksud)
I don’t understand what he is talking about.
(Saya tidak
mengerti apa yang sedang dia bicarakan)
Please tell me what happened.
(Tolong katakana
pada saya apa yang terjadi)
He said that his son would study in Australia.
(Dia mengatakan bahwa puteranya akan belajar di Australi)
Verb (kata kerja) yang dapat diikuti oleh noun clause, dalam hal ini
diikuti frase “that-clause” antara
lain:
Admit: mengakui
Realize: menyadari
Announce: mengumumkan
Recommend: menganjurkan
Believe: percaya
Remember: mengingat
Deny: menyangkal
Reveal: menyatakan, mengungkapkan.
Expect: mengharapkan
Say: mengatakan
See: melihat
Forget: lupa
Stipulate: menetapkan
Hear: mendengar
Suggest: menganjurkan
Inform: memberitahukan
Suppose: mengira
Know: mengetahui, tahu
Think: berpikiri, berpendapat.
Promise: berjanji
Understand: mengerti, memahami
Propose: mengusulkan
Wish: berharap
3.Noun clause sebagai object
preposisi (object of a preposition)
Contoh kalimat:
Please listen to what your teacher is saying.
(Tolong dengarkan
apa yang sedang di bicarakan gurumu)
Be careful of what you’re doing.
(Hati-hati dengan
apa yang sedang kamu lakukan)
4.Noun clause sebagai
pelengkap (complement)
Contoh kalimat:
The good news is that the culprit has been put into the jail.
(Kabar baiknya
adalah pelaku kejahatannya sudah dimasukkan ke penjara)
This is what I want.
(Ini adalah apa
yang aku inginkan)
That is what you need.
(Itu adalah apa
yang kamu butuhkan)
5.Noun clause sebagai pemberi
keterangan tambahan (noun in apposition)
Contoh kalimat:
The idea that people can live without oxygen is unreasonable.
(Ide/ gagasan
bahwa orang dapat hidup tanpa oksigen itu tidak masuk akal)
The fact that Adam always comes late doesn’t surprise me.
(Kenyataan bahwa
Adam selalu datang terlambat tidak mengejutkan saya)
Klausa kata benda ini dapat
berfungsi sebagai subject maupun object didalam suatu clause atau
phrase
lain.
Karena berfungsi sebagai kata
benda, maka dapat digantikan dengan pronoun “it“.
Contoh:
I forgot the fact.
(noun)
I forgot it. (pronoun)
I forgot that the fact was
very important. (noun clause)
Rumus Noun Clause
Noun
clause dapat diawali oleh noun clause markers berupa question
word, if atau whether, dan that. Adapun contoh noun
clause pada clause lain beserta detail marker-nya dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut.
Marker
Detail
Contoh Noun
Clause dalam Kalimat
Question Word
Question word:
what(ever), what (time, kind, day, etc),
who(ever),
whose,
whom(ever),
which(ever),
where(ever),
when(ever),
how (long, far, many times, old, etc)
The class listened carefully what the teacher
instructed.
(Seluruh kelas mendengarkan dengan teliti apa yang guru instruksikan.)
The kitten followed wherever the woman went.
(Anak kucing mengikuti kemanapun wanita itu pergi.)
Many people imagine how many time the man was failed
before success.
(Banyak orang membayangkan berapa kali pria itu gagal sebelum sukses.)
biasanya digunakan untuk kalimat jawaban dari pertanyaan yes-no
question
Where does Andy live?
(Dimana Andy tinggal?)I wonder if he lives in West Jakarta.
(Saya pikir dia tinggal di Jakarta Barat.)
Is Andy live on Dewi Sartika Street?
(Apakah Andy tinggal di jalan Dewi Sartika?)I don’t know if he live on
Dewi Sartika Street or not.
atau
I
don’t know whether or not he lives on Dewi Sartika street.
(Saya tidak tahu jika dia tinggal di jalan Sartika atau tidak.)
that
biasanya that-clause untuk mental activity.
Berikut daftar verb
pada main clause yang biasanya diikuti that-clause:assume,
believe, discover, dream, guess, hear, hope, know, learn, notice, predict,
prove, realize, suppose, suspect, think
I think that the group will arrive in an hour.
(Saya pikir rombongan itu akan tiba dalam satu jam.)
Many people proved that the man was a big liar.
(Banyak orang membuktikan bahwa pria itu pembohong besar.)
Fungsi Noun Clause
Berikut
adalah contoh kalimat dari setiap fungsi noun clause.
The girl comes from where many people there live in
poverty.
He will attend the party with whichever fits to his
body.
SOAL
1.....................was ringing continuously for hours.
(A) Loudly
(B) In the morning
(C) The phone
(D) The bells
Analisa:
·Kalimat di atas memiliki
Verb yaitu was ringing, tapi tidak memilikiSubject. Dari pilihan jawaban; (A) Loudly dan (B)
In the morning salah karena keduanya adalah adverb.Jawaban (D) The bells juga
salah karena bells adalah pluraldan tidak sesuai dengan wasringing yang
berbentuk singular verb. Jawaban terbaik adalah (C) The phone karena
phonesingular verbdan sesuai dengan singular verb was ringing.
2.Newspapers _______ every morning and every evening.
(A) delivery
(B) are delivered
(C) on time
(D) regularly
Analisa:
·Kalimat diatas memiliki
Subject yaitu Newspapers, tapi tidak memilikiVerb.
·Jawaban (A) delivery, (C) on
time dan (D) regularly adalah salah karena mereka bukan subject.Jawaban (B) are
delivered benar karena mereka adalah verb.
3.The plane __________ landing at the airport in five
minutes.
(A) it is
(B) it really is
(C) is descending
(D) will be
Analisa:
·Kalimat diatas memiliki
Subject The plane dan kata kerja landing. Tapi kata kerja landing belumlengkap
(not complete verb) dan harus memiliki tobe is untuk menjadikan kata kerja itu
kata kerjayang lengkap (complete verb).
·Jawaban (A) it is dan (B) it
really is salah karena akan ada double Subject it dan plane. Jawaban(C) is
descending salah karena ada double subject descending dan landing.
·Jawaban terbaik adalah (D)
will be karena kalau will be di gabungkan dengan landing akan menjadicomplete
verb.
4.A dream about falling ______ (A) scary is (B) is scary (C) are scary (D) very scary is
Analisa:
·A dream about falling is
scary, karena subjek, A dream, merupakan subjek tunggal danmembutuhkan to be
singular yang berperan sebagai verbs untukcomplements adjectives, scary.
5. _____ this blog on july 14th 2009 (A) launch (B) launching (C) launched (D) will launching
Analisa:
·I launched this blog on July
14th 2009, karena kalimat berbentukpast tense jika dilihatdari modifier time
yakni, on July 14th 2009, sehingga jawabannya memerlukan verbs dalam bentuk
verb 2 untuk memeuhi aturansimple past tense, jadi jawabannya adalah launched.
1.Last week,
our cat gave birth in the kitchen, but we don’t know where……….…….
a.Is
our cat
b.Our
cat is
c.Our
cat was
d.Was
our cat
2.Now, our cat
is home again and we can’t believe how many…………………
a.Kittens
does she have
b.Kittens
has she
c.She
has kittens
d.Kittens
she has
3.Can you
imagine?
a.How
cute they are
b.How
cute are they
c.How
they are cute
d.Are they
cute?
4.The Kittens
ar so noisy that I can’t hear what……………………