A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sanskerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu
dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas
penderitaan bertingkat – tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun
peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai
kenikmatan dan kebahagiaan.
B. Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani,
dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami
seseorang, timbulah penderitaan.
Didalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan
yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang – orang
musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim dan
sebagainya. Antara lain, ayat 40 surat Al-Ankabut menyatakan “Maka masing –
masing (mereka itu) Kami azab karena dosa – dosanya, diantara mereka ada yang
Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang
mengguntur, ada yang kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami
tenggelamkan. ALLAH sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi
merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri”.
C. Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai
kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan
sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan
yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami
kekalutan mental adalah :
1. Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak
napas, demam, nyeri pada lambung.
2. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan,
patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak
disebutkan antara lain sebagai berikut :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental
yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan
merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya
dan menghancurkan mentalnya.
2. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda
antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi
yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over
compensatie.
D. Penderitaan Dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat
ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat
kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha
mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan
sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha
mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia
itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun orang lain yang melihat atau
mengamati penderitaan.
E. Penderitaan, Media Masa Dan Seniman
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan
sikap antara sesama manusia terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak
kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni,
sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus
keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bernama Arie
Hanggara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan
judul “Arie Hanggara”.
F. Penderitaan Dan Sebab – Sebabnya
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab
– sebab timbulnya penderitaan,Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau
siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha
manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
Berdasarkan sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan
manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia :
• Perbuatan semena-mena kepada pembantu rumah tangga,
• Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anak,
• Perbuatan buruk para pejabat zaman orde lama,
• Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan : banjir dan
tanah longsor, perbuatan lalai : gas beracun.
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab
Tuhan
• Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan,
• Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar
menerima cobaan ini,
• Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah.
G. Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh
pengaruh bermacam – macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat
berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan
karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini
diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak
berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat
timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah
hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar